INIPALU.com – Gelombang protes terus menguat terhadap PT Citra Palu Minerals (CPM) setelah perusahaan tambang emas tersebut secara sepihak memutus kerja sama dengan PT Adidaya Karya Mandiri (AKM), yang selama ini menjadi mitra vendor dalam penyediaan alat berat dan perendaman material tambang emas di wilayah Poboya.
Keputusan sepihak ini memicu kemarahan masyarakat lingkar tambang, khususnya dari kelurahan-kelurahan di sekitar wilayah operasi CPM. Bahkan, masyarakat menyatakan siap untuk mengusir PT CPM dari wilayah mereka jika tuntutan tidak segera direspons.
Penolakan keras terhadap tindakan PT CPM disampaikan dalam konferensi pers yang digelar oleh sejumlah pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dari beberapa kelurahan lingkar tambang, yang berlangsung di Kelurahan Lasoani, Kota Palu. Aksi ini dihadiri ratusan karyawan PT AKM serta warga yang menyuarakan kekecewaan mendalam terhadap sikap PT CPM.
โPemutusan kerja sama ini bukan hanya merugikan PT AKM sebagai perusahaan lokal, tetapi juga mengancam mata pencaharian lebih dari 500 karyawan yang selama ini menggantungkan hidupnya dari kerja sama tersebut,โ tegas Enjos, perwakilan LPM Kelurahan Lasoani. Selasa (11/03/2025).
Lebih lanjut, masyarakat menyatakan kehilangan kepercayaan terhadap PT CPM, meskipun perusahaan sempat berjanji akan mengakomodasi tenaga kerja eks PT AKM.
โJanji itu hanya menjadi pengalihan isu, sementara keluarga-keluarga yang terdampak terus menghadapi ketidakpastian,โ tambah Enjos. Jumat (11/04).
Atas dasar itu, masyarakat bersama LPM mendesak PT CPM untuk segera mengambil langkah konkret guna mengembalikan kepercayaan masyarakat dan menjamin kelangsungan hidup para pekerja terdampak. Jika tidak ada tanggapan serius, masyarakat menyatakan siap melakukan aksi lanjutan dengan skala yang lebih besar.(*)
Tidak ada komentar