Waisak 2569 di Palu Penuh Makna dan Kebersamaan

waktu baca 2 menit
Senin, 12 Mei 2025 08:07 180 Redaksi

INIPALU.com โ€“ Suasana damai dan penuh kekhidmatan menyelimuti Kota Palu selama sepekan terakhir, seiring rangkaian perayaan Hari Trisuci Waisak 2569 Tahun Buddhis yang diselenggarakan oleh komunitas umat Buddha setempat. Kegiatan diawali dengan berbagai acara publik yang berlangsung meriah di kompleks Sekolah Karunadipa, salah satu pusat pendidikan Buddhis di kota tersebut.

Festival seni budaya, bazar makanan dan kerajinan, jalan santai, serta aksi sosial donor darah menjadi pembuka perayaan yang berlangsung sejak pekan lalu.

โ€œKami ingin mengajak masyarakat umum untuk turut merasakan suasana Waisak yang penuh damai dan kebersamaan,โ€ ujar Pandhita Madya Wijaya Chandra, Ketua Panitia Pelaksana yang akrab disapa Ko Awi, kepada wartawan.

Menurutnya, salah satu kegiatan paling sakral dalam rangkaian Waisak tahun ini adalah pelaksanaan Pindhapata, yakni tradisi kuno di mana para Bhikkhu berjalan kaki menyusuri jalan dan menerima sedekah dari umat berupa makanan dan kebutuhan pokok.

โ€œKegiatan ini bukan hanya mempererat hubungan batin antara para Bhikkhu dan umat, tetapi juga mengajarkan nilai kerendahan hati dan welas asih,โ€ jelas Ko Awi.

Menariknya, hasil dari Pindhapata tersebut kemudian disumbangkan ke sejumlah panti asuhan sebagai bentuk kepedulian sosial dari komunitas Buddhis.

Perayaan utama Trisuci Waisak sendiri berlangsung dengan khidmat dan penuh makna. Hadir dalam upacara tersebut Yang Mulia Bhikkhu Abhayaseno, yang merupakan Padesanayaka (Bhante Pembina) untuk wilayah Sulawesi Tengah, serta Samanera Sacasilo, yang turut memberikan pembabaran Dhamma kepada umat.

Tahun ini, Sangha Theravada Indonesia mengangkat tema besar perayaan Waisak: โ€œKebijaksanaan (Paรฑรฑฤ)โ€. Tema ini menyoroti pentingnya melatih dan mengembangkan kebijaksanaan sebagai inti ajaran Sang Buddha.

โ€œDengan merenungi dan mengamalkan Dhamma dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menumbuhkan pandangan bijak dan menciptakan perilaku yang harmonis dalam masyarakat,โ€ tutur Ko Awi dalam sambutannya.

Ia menambahkan, Waisak bukan hanya perayaan seremonial tahunan, tetapi juga momentum untuk merefleksikan ajaran Buddha secara mendalam, terutama dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.

โ€œPeradaban sebuah bangsa tidak bisa hanya diukur dari kemajuan ekonomi dan teknologi, namun juga dari kedalaman moral dan spiritual masyarakatnya,โ€ ujarnya.

Menurutnya, pengakuan terhadap berbagai agama dan aliran kepercayaan di Indonesia menjadi bukti bahwa negeri ini menjunjung tinggi nilai-nilai religiusitas dan keberagaman.

โ€œSetiap agama, termasuk agama Buddha, mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan cinta kasih universal yang menjadi jalan menuju kebahagiaan lahir dan batin,โ€ pungkasnya.

Perayaan Waisak tahun ini bukan hanya menjadi peristiwa keagamaan, tetapi juga cermin harmoni sosial dan spiritual yang hidup di tengah masyarakat Kota Palu. Rangkaian kegiatan yang inklusif dan penuh makna diharapkan dapat memperkuat nilai-nilai toleransi dan kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari warga Sulawesi Tengah. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA