APL Desak Kapolres Parimo Bongkar Tambang Ilegal

waktu baca 2 menit
Kamis, 26 Jun 2025 16:10 30 Redaksi

Palu,inisulteng.comย โ€“ Aktivitas tambang ilegal di Kabupaten Parigi Moutong semakin mengkhawatirkan. Aliansi Peduli Lingkungan (APL) Sulawesi Tengah menilai penegak hukum, khususnya Polres Parigi Moutong, telah gagal menjalankan fungsinya dalam menindak pelaku tambang ilegal yang kian merajalela.

Dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis (26/6), APL secara terbuka mendesak Kapolres Parimo untuk turun tangan langsung dan membongkar praktik tambang ilegal yang disebut terjadi di sedikitnya enam titik di wilayah tersebut.

โ€œTambang-tambang ini tidak hanya merusak alam, tapi juga merenggut nyawa rakyat. Parimo adalah lumbung pangan Sulteng, tapi kini berubah menjadi zona bencana akibat pembiaran tambang ilegal,โ€ tegas Wakil Koordinator Lapangan APL Sulteng, Abdul Thalib, dalam orasinya.

Sekitar 30 peserta aksi yang terdiri dari mahasiswa dan pegiat lingkungan juga menuding adanya pembiaran sistemik hingga dugaan keterlibatan aparat dalam melindungi aktivitas tambang ilegal. Mereka membawa poster-poster kritis serta spanduk bertuliskan: โ€œLumbung pangan bukan untuk tambangโ€.

Thalib menyoroti banjir yang melanda Kecamatan Bolano Lambunu sebagai bukti nyata dampak tambang ilegal yang tak terkendali. Bencana itu menewaskan warga dan membuat petani kehilangan mata pencaharian.

โ€œKami menduga kuat ada oknum aparat penegak hukum yang membekingi tambang-tambang ini. Jika Kapolres tidak segera bertindak, maka kami anggap ia turut bertanggung jawab atas kerusakan dan korban yang ditimbulkan,โ€ tegas Thalib.

APL Sulteng menuntut aparat kepolisian dan institusi hukum lainnya untuk segera menutup seluruh tambang ilegal, mengusut jaringan pelindungnya, serta menindak tegas para pelaku tanpa pandang bulu.

โ€œJika negara tak hadir melindungi rakyat dan lingkungan, maka rakyat sendiri yang akan bersuara. Ini bukan hanya soal tambang, ini soal keselamatan dan masa depan Sulawesi Tengah,โ€ pungkas Thalib.(*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA