Bupati Donggala Buka Rakor TP3S, Targetkan Penurunan Stunting 18,8 Persen Tahun 2025

Donggala โ€“ Bupati Donggala melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Donggala, H. Rustam Efendi, secara resmi membuka Rapat Koordinasi Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TP3S) Kabupaten Donggala, Senin (8/9/2025), di Ruang Kasiromu, Kantor Bupati Donggala.

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPRD Kabupaten Donggala Moh. Taufik, Sekretaris BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah Irmawati Ketua TP-PKK Kabupaten Donggala Andriana Taufik M. Burhan,jajaran Forkopimda, kepala Puskesmas, camat, serta perwakilan perangkat daerah lingkup Pemkab Donggala.

Dalam sambutannya, Sekda Rustam Efendi menegaskan rapat koordinasi ini merupakan momentum strategis untuk merumuskan rencana aksi penanggulangan stunting dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, kecamatan, Puskesmas, TP-PKK, hingga mitra pembangunan.

โ€œRakor ini diharapkan menjadi ruang berbagi perspektif tentang capaian yang telah dilakukan, sekaligus menyerap masukan untuk langkah-langkah strategis ke depan dalam percepatan penurunan stunting di Donggala,โ€ ujarnya.

Berdasarkan data, prevalensi stunting di Kabupaten Donggala pada 2022 tercatat 32,4 persen, meningkat menjadi 34,1 persen pada 2023, namun menurun signifikan di 2024 sebesar 4,5 persen menjadi 29,6 persen. Tahun ini, Pemkab Donggala menargetkan angka tersebut turun lagi hingga mencapai 18,8 persen.

Rustam menekankan bahwa waktu untuk mencapai target tersebut semakin terbatas, sementara masih banyak hal yang perlu dibenahi, mulai dari aspek tata kelola, koordinasi, anggaran, data, hingga komitmen lintas sektor. Ia juga menyoroti persoalan pemberian ASI eksklusif, konsumsi tablet tambah darah bagi ibu hamil dan remaja putri, imunisasi, pemantauan tumbuh kembang, serta pemberian makanan pendamping ASI yang dinilai masih menjadi kendala di lapangan.

โ€œUpaya yang dapat dilakukan salah satunya adalah mendorong kolaborasi pemerintah dengan pihak swasta, khususnya dalam penyediaan jamban sehat dan sarana air bersih. Selain itu, kejelasan status lahan untuk pembangunan fasilitas tersebut juga harus menjadi perhatian serius,โ€ kata Rustam.

Ia menambahkan, BKKBN telah menginisiasi program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Gerakan ini bertujuan mengajak setiap OPD untuk menjadi orang tua asuh minimal bagi satu anak, melalui dukungan gizi, sanitasi, edukasi, dan pola asuh.

โ€œSemoga melalui rakor ini kita bisa sepakati komitmen gotong royong menjadi orang tua asuh cegah stunting, minimal satu anak per OPD. Ini adalah bentuk kepedulian kita dalam menciptakan generasi sehat, cerdas, dan kuat,โ€ tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Donggala selaku Ketua Panitia, Dudi Utomo Adi, dalam laporannya menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah memperkuat koordinasi lintas sektor, menyamakan strategi percepatan penurunan stunting, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola asuh, gizi seimbang, dan sanitasi.

Rakor TP3S ini menghasilkan beberapa kesepakatan, antara lain meningkatnya koordinasi antar perangkat daerah, pemahaman peserta tentang strategi penanganan stunting, serta komitmen bersama mendukung gerakan orang tua asuh cegah stunting di seluruh wilayah Kabupaten Donggala./(*)

LEAVE A REPLY