PSMTI dan APINDO Sulteng Kembali Fasilitasi Sertifikasi Halal bagi UMKM

KOTA PALU31 Dilihat

PALU,- Untuk kedua kalinya, Perhimpunan Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sulawesi Tengah bersama Dewan Pimpinan Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPP APINDO) Sulteng memfasilitasi proses sertifikasi halal bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Setelah tahun lalu berhasil membantu 30 UMKM memperoleh sertifikat halal, tahun ini sebanyak 14 pelaku usaha kembali difasilitasi dalam program serupa.

Penyerahan 14 sertifikat halal tersebut dilaksanakan pada Rabu malam (15/10/2025) di Kompleks Milenium Waterpark, Palu. Acara ini menjadi bentuk apresiasi atas komitmen para pelaku UMKM yang telah menuntaskan seluruh tahapan proses sertifikasi halal.

Program kolaboratif ini menggandeng World Halal Center Nahdlatul Ulama (WHCNU), lembaga pendamping Proses Produk Halal (PPH) yang telah resmi terdaftar di Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

Ketua WHCNU Sulawesi Tengah, Reni Abdan, menjelaskan bahwa pihaknya bertugas melakukan verifikasi faktual terhadap dokumen dan produk yang diajukan oleh para pelaku usaha.

“Kami berharap para tenant dan pelaku UMKM semakin bersemangat mengurus sertifikasi halal produknya, agar kualitas produk meningkat dan konsumen merasa lebih aman,” ujar Reni.

“Kami juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada PSMTI dan APINDO atas kolaborasi yang luar biasa ini,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua PSMTI Sulteng sekaligus Ketua DPP APINDO Sulteng, Wijaya Chandra, menyampaikan bahwa kerja sama tersebut merupakan wujud nyata komitmen kedua lembaga dalam membantu UMKM lokal berkembang dan bersaing di pasar yang semakin sadar terhadap standar halal.

“Kami berkomitmen mendukung UMKM lokal dalam meningkatkan kualitas produk dan memenuhi standar halal yang kini menjadi kebutuhan utama konsumen. Semoga kolaborasi ini membawa manfaat nyata dan membuat usaha para pelaku UMKM semakin berkembang,” ujar Wijaya.

Program sertifikasi halal ini diharapkan dapat memperkuat daya saing UMKM Sulteng di pasar nasional maupun internasional, serta menjadi contoh kolaborasi lintas lembaga dalam mendorong pertumbuhan ekonomi umat yang inklusif./(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *