Poso, โ Balai Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) melalui Bidang Wilayah II Bora terus berupaya mencegah penumpukan sampah di kawasan wisata Danau Tambing, yang terletak di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso.
Upaya tersebut disampaikan oleh Wawan Sukawan, S.Hut., M.Si., selaku Kepala Bidang Wilayah II Bora Pengelolaan TNLL yang kala itu didampingi oleh Herman Sasia, S.H., Kepala Seksi Wilayah III Makmur Pengelolaan TNLL, saat ditemui di ruang kerjanya pada Rabu (5/11).
Wawan mengungkapkan, dirinya baru menjabat sekitar enam bulan di posisi tersebut dan tengah melakukan sejumlah langkah strategis untuk meningkatkan pengelolaan kawasan wisata di bawah Balai TNLL.
โSaat ini Objek Wisata Danau Tambing masih dikelola langsung oleh Balai TNLL. Namun, tidak menutup kemungkinan ke depan kami akan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga dalam hal manajemen pengelolaannya,โ ujar Wawan.
Ia menambahkan, pihaknya juga tengah menyiapkan evaluasi terkait perbaikan sarana dan prasarana di kawasan wisata tersebut. Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga telah menurunkan tim kerja untuk melakukan observasi langsung kepada para pengunjung, sebagai bagian dari kajian pemberian anggaran tambahan untuk peningkatan fasilitas wisata.
“Kami masih menunggu hasil dari evaluasi tersebut. Harapannya, akan ada dukungan anggaran dari Kemenkeu untuk perbaikan dan penambahan fasilitas di Danau Tambing,โ jelasnya.
Sementara itu, Herman Sasia menyoroti persoalan penanganan sampah pengunjung yang kini menjadi perhatian utama pihak Balai. Ia menjelaskan, berdasarkan kebijakan pengelolaan yang diterapkan, pengunjung diwajibkan membawa kembali sampah mereka saat meninggalkan area wisata.
“Kebijakan ini cukup efektif menjaga kebersihan di dalam kawasan wisata. Namun, justru menimbulkan dampak baru di luar area Danau Tambing, karena sebagian pengunjung membuang sampahnya di pinggir jalan saat perjalanan pulang,โ kata Herman.
Ia pun mengimbau para pengunjung agar meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, tidak hanya di dalam tetapi juga di luar kawasan wisata.
“Selagi berada di dalam kawasan wisata, pengunjung masih segan meninggalkan sampah karena merasa diawasi petugas. Namun setelah keluar, mereka cenderung abai. Ini yang perlu menjadi perhatian bersama,โ tutupnya.(*)


