PALU,-ย Insiden kecelakaan kembali terjadi di kawasan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Poboya pada Kamis (11/12/2025). Satu unit dump truck pengangkut material tambang emas ilegal dilaporkan terjun ke jurang sedalam kurang lebih 30 meter sekitar pukul 09.00 WITA.
Berdasarkan informasi yang diterima tim media, dump truck tersebut diduga mengalami rem blong saat melintas di jalur curam yang menghubungkan area penggalian dengan lokasi penampungan material. Tanpa mampu dikendalikan, kendaraan kemudian melaju tak terkendali dan akhirnya terperosok ke lereng terjal.
Pengemudi berinisial SB, warga Kabupaten Sigi, dilaporkan mengalami luka-luka akibat benturan keras. Beruntung nyawanya dapat diselamatkan setelah dievakuasi oleh rekan-rekannya sesama pekerja secara manual menggunakan tandu darurat. Hingga berita ini diturunkan, SB masih menjalani perawatan intensif.
Kecelakaan pada Kamis pagi itu bukanlah satu-satunya peristiwa dalam minggu yang sama. Dua hari sebelumnya, Selasa (9/12/2025), sebuah truk juga dilaporkan tergelincir di jalur tanjakan menuju kawasan Vavolapo, salah satu titik aktivitas PETI yang paling ramai. Meski pengemudi berhasil menyelamatkan diri, insiden tersebut mempertegas tingginya risiko yang mengancam pekerja tambang ilegal.
Seorang warga yang enggan disebut namanya mengungkapkan bahwa jalur tersebut memang sangat berbahaya, terutama saat musim hujan. โBanyak kendaraan yang tidak layak pakai. Rem gampang panas, tanah licin, tapi tetap dipaksa naik turun,โ ujarnya.
Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin di Poboya telah berlangsung selama bertahun-tahun dan terus berkembang tanpa adanya pengawasan resmi dari negara. Para penambang mengeruk material mengandung emas secara manual maupun menggunakan alat berat, kemudian mengolahnya dengan metode perendaman (heap leaching) di sejumlah kolam rendaman yang tersebar di area hutan.
Tanpa penerapan standar operasional keselamatan kerja, risiko kecelakaan mulai dari longsor, kendaraan tergelincir, hingga paparan bahan kimia berbahaya menjadi ancaman nyata bagi para pekerja. Tidak jarang insiden seperti ini berakhir dengan korban jiwa.
Aktivis lingkungan dan pemerhati isu tambang ilegal berulang kali menyoroti lemahnya upaya penindakan.
โIni bukan hanya soal ekonomi ilegal, tapi juga soal keselamatan nyawa manusia. Selama aktivitas seperti ini dibiarkan, kecelakaan akan terus berulang,โ kata salah satu aktivis yang dihubungi secara terpisah.
Serangkaian kecelakaan yang terus terjadi dalam beberapa minggu terakhir kembali memicu desakan kepada pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk melakukan penertiban dan penutupan total aktivitas PETI di Poboya. Selain mengancam keselamatan para pekerja, operasi ilegal ini juga merusak lingkungan dan kawasan hutan konservasi yang seharusnya dilindungi.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari aparat terkait mengenai insiden terbaru tersebut. Namun masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menghentikan aktivitas tambang ilegal yang kian memakan korban.(*/red)






